top of page
imronzuhri2

The Art of Moving On : Waktu Sebagai Teman dan Medium Berkarya


Ditulis oleh: Alexandra Karyn


Dalam hidup, kemampuan untuk mengintrospeksi diri adalah kemampuan yang tidak ternilai. Untuk tugas Final Major Project, Paula Clementine Sinaga atau yang akrab disapa Kelly, telah membuat sebuah karya berjudul The Art of Moving On yang merupakan sebuah perwujudan perjalanan introspeksi dirinya selama satu tahun penuh. Namun, konteks waktu yang muncul di karya Kelly cenderung intuitif dan tak terbendungkan oleh durasi berkarya. Awal muasal The Art of Moving On dapat ditarik dan melentur ke Masa Lalu, Masa Sekarang, dan Masa Depan, baik secara spesifik maupun sekaligus. Ketiga bagian waktu ini kemudian dimaknainya dalam sebuah instalasi media campuran yang terpisah sambung dalam tiga bingkai — tiga perjalanan jiwa.


Sebagai Kelly yang sangat belia, Masa Lalu dijalaninya dengan kebebasan yang tak tergantikan. Semua kejadian dialami secara baru dan tanpa meditasi berlebih. Potongan-potongan tulisan muda beserta fotonya yang tercerai-berai diposisikan di depan rangkaian benang yang morat-marit, sebuah metafora untuk seorang Kelly yang tengah mengalami kecepatan dan kelimpahan dunia modern dengan kacamata yang juvenil. Kemudian di Masa Sekarang, Kelly beranjak menjadi pribadi yang lebih peka. Dirinya melihat kebelakang dan merasa janggal atas semua pengalamannya yang sudah lampau. Fragmen-fragmen yang ada terlihat lebih variatif, bak pengalaman hidupnya yang bertambah ragam. Namun kali ini, komposisi visualnya menjadi rapat di tengah dengan foto dirinya membingkai dari kedua arah, seakan menutupi dan menanggung beban rasa malu. Lalu, sesampainya di Masa Depan yang dekat, kita akhirnya melihat foto sang seniman secara utuh. Fragmen berubah menjadi elemen, benang yang kusut berubah menjadi teratur. Imaji dirinya ditemani kesederhanaan napas yang baru, optimis, dan jujur — sebuah ilustrasi penantian sang seniman dalam mengarungi perjalanan Waktu selanjutnya.


The Art of Moving On mempunyai universalitas yang spesifik. Dibalik muka karyanya, terlihat tampak belakang bingkai-bingkai diri Kelly yang ditampilkannya sebagai bagian dari instalasi, melambangkan penerimaan dirinya atas semua kekacauan dan keteraturan hidup secara menyeluruh. Pada karya ini, Kelly berkolaborasi dengan Waktu sebagai pembuluh berkaca dan introspeksi, sebuah saga dan bentuk doa yang telah menjadikannya seorang pribadi yang penuh kesabaran, pengertian, dan kesadaran diri. Pengunjung karya pun diajaknya untuk ikut menelusuri Waktu sebagai tindakan kebaikan hati untuk diri sendiri. Lantas mengangkat pertanyaan terakhir: Waktu dan pengertian apakah yang akan dimaknai Kelly di perjalanan hidup selanjutnya?

70 views0 comments

Recent Posts

See All

Opmerkingen


bottom of page